Dalam upaya memperkuat ekosistem startup di Indonesia, Intudo Ventures, sebuah firma modal ventura yang berfokus secara eksklusif pada Indonesia, telah berhasil menghimpun dana sebesar $125 juta (±Rp1,875 triliun). Dana ini akan dialokasikan untuk dua tujuan utama: mendukung pertumbuhan startup lokal dan berinvestasi dalam sektor sumber daya alam serta energi terbarukan. Langkah ini menunjukkan komitmen Intudo dalam mendukung inovasi berbasis lokal dan memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia di kancah global.
Dana Investasi Baru untuk Indonesia
Intudo Ventures IV: Fokus pada Startup Lokal
Sebanyak $75 juta (±Rp1,18 triliun) dari total dana akan dialokasikan untuk Intudo Ventures IV. Dana ini dirancang untuk mendukung startup Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor digital, teknologi regulasi, hingga deep tech. Fokus utama investasi mencakup:
- Produk konsumen yang memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah.
- Akuakultur dan hortikultura sebagai kekuatan utama Indonesia di sektor agrikultur.
- Distribusi komersial dan solusi teknologi regulasi yang mampu meningkatkan efisiensi pasar.
Dana Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Sebanyak $50 juta (±Rp788,75 miliar) lainnya dialokasikan untuk investasi dalam sektor sumber daya alam dan energi terbarukan. Dana ini akan memanfaatkan posisi strategis Indonesia dalam pasar global, khususnya di sektor nikel dan kobalt. Langkah ini sejalan dengan kebutuhan dunia akan bahan baku untuk teknologi baterai dan energi hijau.
Strategi Investasi Intudo
Pendekatan Unik: Investasi Eksklusif di Indonesia
Tidak seperti banyak firma modal ventura lainnya, Intudo Ventures mengklaim dirinya sebagai firma dengan fokus 100% pada Indonesia. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk mengambil kepemilikan yang lebih besar dalam startup yang didanai.
Menurut Eddy Chan, salah satu pendiri Intudo, strategi ini dirancang untuk memaksimalkan pengaruh mereka dalam perkembangan startup. “Kami biasanya menargetkan kepemilikan 20% hingga 30% dalam putaran pendanaan Seri A, dengan investasi sekitar $3 juta (±Rp47,33 miliar) hingga $5 juta (±Rp78,88 miliar),” ungkapnya.
Portofolio yang Terdiversifikasi
Intudo berencana membangun portofolio yang terdiri dari 14 hingga 18 perusahaan. Mereka juga menetapkan batas investasi sebesar 10% dari total dana untuk setiap mitra terbatas (LP). Langkah ini bertujuan untuk menjaga kesetaraan di antara investor dan mempertahankan tesis investasi independen.
Dukungan dari Investor Global
Keberhasilan penggalangan dana ini tidak lepas dari dukungan luas dari berbagai institusi internasional, termasuk keluarga-keluarga berpengaruh di Indonesia. Beberapa nama besar yang terlibat di antaranya adalah Orient Growth Ventures dari Belanda dan Black Kite Capital dari Singapura.
Dalam tiga tahun terakhir, Intudo telah memperluas basis LP-nya dengan menggaet investor dari Amerika Serikat, Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Dukungan global ini juga tercermin dalam fakta bahwa 80% dari kesepakatan Intudo diikuti oleh LP global.
Kesimpulan
Keberhasilan Intudo dalam menghimpun dana ini menandai tonggak penting bagi ekosistem startup Indonesia. Dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia, seperti sumber daya alam dan potensi digital, Intudo tidak hanya memperkuat posisinya sebagai firma modal ventura terkemuka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dukungan dari investor global menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi Indonesia sebagai pusat inovasi di kawasan Asia Tenggara.
Sumber utama (bahasa Inggris): TechCrunch