Inovasi Kacamata AR: Melihat Masa Depan Teknologi

Inovasi Kacamata AR: Melihat Masa Depan Teknologi

Pada tahun ini, perkembangan kacamata augmented reality (AR) semakin dekat dengan realitas yang futuristik. Dua perusahaan teknologi besar kini memimpin inovasi kacamata AR ini. Kacamata ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman baru, melampaui batas antara realitas fisik dan digital. Kacamata AR terbaru ini bukan hanya sekadar prototipe; mereka adalah langkah nyata menuju masa depan di mana teknologi menyatu dengan kehidupan sehari-hari.

Kacamata AR vs. VR: Perbedaan Teknologi dan Penggunaan

Kacamata AR berbeda dengan headset virtual reality (VR). VR, yang dikenal dengan kemampuan immersifnya, mampu membawa pengguna ke dunia virtual dengan visual yang luas dan canggih. Namun, perangkat VR umumnya terlalu besar untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Di sisi lain, kacamata pintar terlihat lebih seperti kacamata biasa dan nyaman digunakan, meski keterbatasan ruang menyulitkan penempatan teknologi yang kompleks. Di tengah-tengah kedua perangkat ini ada kacamata AR—perpaduan ideal antara VR dan kacamata pintar. Kacamata AR memiliki potensi untuk menjadi perangkat yang praktis namun canggih, menghadirkan informasi digital langsung di atas objek nyata.

Fitur dan Teknologi Canggih dalam Kacamata AR Terbaru

Dua perangkat terbaru yang menonjolkan teknologi AR ini mengusung pendekatan yang berbeda:

1. Sistem Tiga Bagian dengan Kacamata, Puck Komputer, dan Gelang EMG

Pada perangkat ini, pengguna tidak hanya memakai kacamata, tetapi juga membawa puck komputer yang harus berada dalam jarak sekitar 15 kaki dari kacamata, serta gelang EMG (elektromiografi) yang mendeteksi gerakan tangan. Gelang ini menangkap sinyal listrik yang dikirim dari otak ke tangan, lalu mengonversinya menjadi perintah yang diproses oleh perangkat. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengontrol tampilan melalui gerakan tangan, tanpa perlu sensor tambahan pada kacamata itu sendiri.

Dalam demonstrasi, kacamata ini memungkinkan pengguna untuk menelusuri aplikasi media sosial, melakukan panggilan video, serta menggunakan AI yang mengenali objek di sekitar dan memberikan saran, seperti meresepkan smoothie berdasarkan bahan-bahan di meja. Ada pula fitur permainan interaktif 3D yang melibatkan dua pengguna dalam satu ruang virtual, menghadirkan pengalaman bermain yang unik hanya untuk mereka yang mengenakan kacamata tersebut.

2. Kacamata dengan Semua Komponen Terintegrasi

Perangkat lain memiliki semua komponen terintegrasi di dalam kacamata tanpa kebutuhan perangkat tambahan. Meskipun lebih berat dan berukuran besar, perangkat ini menampilkan grafis dengan resolusi tinggi serta menggunakan tint elektro-kromatik yang dapat berubah sesuai kebutuhan untuk membantu visibilitas. Kacamata ini juga dilengkapi aplikasi yang memungkinkan pengguna menjelajah internet, membuat musik, dan memainkan berbagai aplikasi AR. Selain itu, kemampuan AR di sini memungkinkan dua pengguna berinteraksi dengan objek virtual di ruang yang sama tanpa perlu QR code sebagai penanda, cukup dengan pemetaan ruangan melalui lensa kacamata.

Kelebihan dan Keterbatasan Kacamata AR saat Ini

Teknologi yang dihadirkan pada kedua perangkat ini sangat mengesankan, tetapi juga memiliki keterbatasan. Kacamata pertama, yang menggunakan tiga sistem terpisah, masih memiliki masa pakai baterai terbatas hanya sekitar dua hingga tiga jam. Perangkat ini juga sangat mahal untuk diproduksi karena komponen silicon carbide yang digunakan sebagai pendingin serta lensa yang memerlukan presisi tinggi.

Perangkat kedua, meskipun lebih kompak dengan semua teknologi yang sudah tertanam, tetap memiliki keterbatasan seperti bobot yang berat (228 gram) dan bidang pandang (FOV) yang sempit, sekitar 46 derajat dibandingkan FOV 70 derajat dari kacamata pertama. Hal ini menyebabkan pengguna sering kehilangan objek di tepi pandangan mereka, khususnya saat bermain game yang membutuhkan pandangan lebih luas.

Masa Depan dan Potensi Penggunaan Kacamata AR

Meski kedua perangkat ini belum siap dipasarkan secara massal, namun potensi yang ditawarkan untuk masa depan augmented reality sangat menjanjikan. Beberapa aplikasi yang dibayangkan, seperti panduan belajar instrumen musik atau panduan visual untuk melihat pemandangan dari jendela pesawat, menunjukkan bagaimana kacamata AR dapat digunakan dalam berbagai bidang.

Selain itu, salah satu perusahaan berfokus pada pengembangan aplikasi AR dengan memungkinkan para pengembang mengakses perangkat ini dan menciptakan aplikasi kreatif yang memanfaatkan potensi kacamata AR. Langkah ini dinilai efektif untuk mendorong inovasi lebih lanjut dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan teknologi AR dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Kacamata AR di tahun ini menawarkan gambaran sekilas tentang masa depan teknologi yang mengintegrasikan dunia nyata dengan digital. Meskipun tantangan seperti masa pakai baterai dan berat perangkat masih perlu disempurnakan, kedua perangkat ini menunjukkan bahwa AR memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi. Masa depan AR mungkin saja bisa membawa kita pada era post-smartphone, di mana informasi selalu tersedia dalam pandangan kita, namun tetap terintegrasi secara natural dengan dunia nyata.

Dengan perkembangan yang terus berlanjut, kita mungkin akan melihat teknologi AR ini menjadi lebih ramping, lebih canggih, dan lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.

Sumber utama (ulasan lengkap bahasa Inggris via youtube): Marques Brownlee

Iwan Setiawan

Technophile Indonesia

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama