Samsung Electro-Mechanics telah mengumumkan pengembangan baterai solid-state ultra-kecil pertama di dunia yang dirancang khusus untuk perangkat wearable. Dikenal sebagai "baterai impian," inovasi ini menghadirkan terobosan dalam industri dengan kepadatan energi yang mengesankan dan desain fleksibel yang memungkinkan berbagai bentuk, termasuk datar dan melengkung.
Teknologi dan Keunggulan Baterai Solid-State Ultra-Kecil
Desain dan Kepadatan Energi Tinggi
Baterai solid-state ultra-kecil dari Samsung ini memiliki kepadatan energi 200 watt-jam per liter, yang tertinggi di industrinya. Dengan demikian, satu liter baterai dapat memasok daya sebesar 100 watt selama satu jam, memungkinkan performa yang kuat dalam ukuran kompak. Teknologi ini dikembangkan melalui penelitian selama lebih dari tiga tahun, di mana Samsung telah memproduksi prototipe dan melakukan pengujian pada berbagai perangkat wearable.
Keamanan dan Fleksibilitas yang Ditingkatkan
Baterai ini menggunakan elektrolit padat yang tidak mudah terbakar, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Elektrolit padat juga lebih tahan terhadap guncangan eksternal dan mampu mengurangi risiko ledakan, menjadikannya pilihan ideal untuk perangkat yang dikenakan di tubuh. Selain itu, baterai ini dapat dibentuk dalam berbagai desain, termasuk datar dan melengkung, memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam pembuatan perangkat wearable.
Penerapan Teknologi Multilayer Ceramic Capacitor (MLCC)
Samsung Electro-Mechanics menerapkan keahliannya dalam teknologi MLCC untuk menciptakan baterai solid-state berbasis oksida yang padat dan kompak, mencapai kepadatan energi setara baterai lithium-ion dengan ukuran lebih kecil. Pencapaian ini juga didukung oleh lebih dari 40 paten yang meliputi komposisi elektrolit solid-state dan desain struktur baterai.
Rencana Produksi dan Implementasi
Samsung berencana memulai produksi massal baterai solid-state ultra-kecil ini pada tahun 2026, dengan kemungkinan peluncuran pertama pada perangkat smartwatch unggulan, seperti Galaxy Watch. Selain itu, teknologi ini diharapkan akan digunakan pada perangkat wearable lainnya, termasuk Galaxy Ring dan Galaxy Buds.
Selama CES 2024, Presiden Jang Deok-hyun menyatakan fokus perusahaan pada sektor bisnis inovatif, seperti baterai solid-state dan sel elektrolisis oksida padat. Strategi ini mencerminkan visi Samsung untuk memperluas inovasi dalam berbagai bidang, termasuk mobilitas, robotika, kecerdasan buatan, dan energi.
Potensi Pengembangan di Sektor Lain
Kemajuan dalam teknologi baterai solid-state juga memiliki potensi besar untuk diaplikasikan pada kendaraan listrik (EV). Meskipun ukurannya lebih besar, baterai solid-state dapat menghadapi tantangan seperti resistensi antarmuka yang tinggi. Namun, teknologi stacking tipis pada baterai ini mengurangi kebutuhan ruang tambahan dan separator, yang mengoptimalkan desain dan mengurangi risiko kebakaran.
Baterai solid-state ini pun berhasil memperoleh paten di Korea Selatan yang meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan, menandai langkah maju dalam menjamin keandalan baterai ini dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Samsung Electro-Mechanics telah menciptakan tonggak baru dalam teknologi baterai melalui pengembangan baterai solid-state ultra-kecil pertama di dunia untuk perangkat wearable. Dengan keamanan dan fleksibilitas yang unggul, teknologi ini diyakini akan memperluas penerapan baterai solid-state pada berbagai perangkat dan sektor, termasuk kendaraan listrik. Samsung siap mempertahankan daya saingnya melalui kemajuan teknologi dan kolaborasi dengan pelanggan, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar baterai untuk perangkat wearable yang diproyeksikan mencapai nilai 9,2 miliar dolar (138 triliun rupiah) pada tahun 2030.
Sumber utama (bahasa Inggris): KoreaTechToday