Rabu, 16 Oktober 2024

Lightmatter: Membawa Masa Depan Komputasi dengan Teknologi Fotonik

Posted by Iwan Setiawan on Rabu, 16 Oktober 2024

Lightmatter: Membawa Masa Depan Komputasi dengan Teknologi Fotonik

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan kebutuhan komputasi yang semakin besar telah mempercepat pertumbuhan industri pusat data. Namun, menghubungkan lebih banyak GPU ke dalam sistem tidak semudah yang dibayangkan. Seperti yang diketahui oleh para ahli komputasi berkinerja tinggi, secepat apa pun sebuah node komputer, kinerjanya tidak akan maksimal jika setengah dari waktu mereka hanya menunggu data. Di sinilah peran inovasi teknologi fotonik dari Lightmatter menjadi penting.

Mengatasi Tantangan Utama Pusat Data

Lapisan interkoneksi di pusat data adalah kunci untuk mengubah rak-rak CPU dan GPU menjadi satu mesin besar yang terkoordinasi. Semakin cepat lapisan interkoneksi, semakin cepat pula kinerja pusat data. Lightmatter telah mengembangkan teknologi interkoneksi fotonik sejak 2018, yang diklaim sebagai salah satu yang tercepat di dunia saat ini.

Menurut Nick Harris, CEO dan pendiri Lightmatter, teknologi interkoneksi tradisional seperti Cisco switches tidak bisa mengimbangi kebutuhan superkomputer besar dengan jutaan node. Ia menjelaskan, "Begitu Anda meninggalkan rak, Anda beralih dari interkoneksi berkapasitas tinggi menjadi jaringan yang lambat." Hal ini menyebabkan penurunan efisiensi yang signifikan pada pusat data besar.

Keunggulan Teknologi Fotonik Lightmatter

Teknologi yang dikembangkan Lightmatter menggunakan serat optik dengan antarmuka murni optik, memungkinkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi. Setiap serat mampu menangani hingga 1,6 terabit, dengan hingga 256 serat per chip. Ini jauh melebihi kemampuan jaringan konvensional yang hanya mencapai 7 terabit per rak GPU.

Harris menyebut bahwa fotonik bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang. "Setelah tujuh tahun kerja keras, kami sudah sampai di titik ini," tambahnya.

Aplikasi dan Potensi Pasar

Pasar teknologi ini sangat besar. Perusahaan pusat data terkemuka seperti Microsoft, Amazon, serta pendatang baru seperti xAI dan OpenAI terus membutuhkan peningkatan kapasitas komputasi. Lightmatter sudah memiliki beberapa pelanggan besar, meski Harris belum mengungkapkan nama-nama mereka. "Kami seperti foundry; kami menyediakan peta jalan dan platform bagi mereka," kata Harris.

Putaran pendanaan Seri D terbaru senilai $400 juta (± Rp6,222 triliun) meningkatkan valuasi Lightmatter menjadi $4,4 miliar (± Rp68,4 triliun), menjadikannya salah satu perusahaan fotonik terbesar di dunia.

Masa Depan Teknologi Fotonik

Selain mengembangkan lapisan interkoneksi, Lightmatter juga bekerja pada substrat baru untuk chip, yang memungkinkan tugas-tugas jaringan dilakukan dengan lebih efisien menggunakan cahaya. Harris juga menekankan pentingnya efisiensi daya per chip sebagai pembeda utama di masa depan. "Sepuluh tahun dari sekarang, interkoneksi adalah Hukum Moore baru," ujarnya.

Kesimpulan

Dengan teknologi fotonik yang revolusioner, Lightmatter siap mengatasi tantangan besar dalam komputasi modern. Dengan peningkatan performa interkoneksi yang signifikan, Lightmatter berpotensi mengubah lanskap industri pusat data global, memungkinkan GPU bekerja lebih cepat dan efisien di skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sumber utama (bahasa Inggris): TechCrunch

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar