Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa berbagai inovasi dalam bidang keamanan publik. Baru-baru ini, para peneliti di Korea Selatan memperkenalkan sebuah sistem bernama Dejaview yang mampu memprediksi aktivitas kriminal sebelum kejadian berlangsung. Sistem ini dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Korea Selatan (ETRI) dan diumumkan pada 18 Juli. Dejaview memanfaatkan data dari CCTV, statistik kejahatan, dan lokasi untuk mendeteksi tanda-tanda awal aktivitas kriminal, memberikan potensi besar bagi pencegahan kejahatan secara proaktif.
Fungsi dan Cara Kerja Dejaview
Analisis Pola Kriminalitas
Dejaview bekerja berdasarkan asumsi bahwa sebagian besar kejahatan mengikuti pola tertentu yang dapat dianalisis dari kejadian-kejadian sebelumnya. Teknologi ini menggunakan AI untuk membandingkan situasi terkini dengan data kriminal historis, termasuk jenis, metode, lokasi, dan waktu kejadian. Dengan cara ini, Dejaview dapat mengukur risiko aktivitas kriminal di suatu lokasi dan memberikan peringatan dini kepada pihak berwenang.
Komponen Utama Dejaview
Sistem ini memiliki dua komponen utama: prediksi kriminal spatiotemporal dan alat analisis bertenaga AI. Komponen pertama melakukan penilaian risiko berdasarkan kemiripan pola dengan insiden masa lalu, seperti memperingatkan area terpencil di malam hari yang berpotensi tinggi berdasarkan pola kejahatan yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Komponen kedua, dengan bantuan data historis, menganalisis rekaman CCTV untuk memantau situasi yang mencurigakan seperti penguntitan, jatuhnya seseorang, atau tanda-tanda awal kebakaran. Teknologi ini bahkan dapat mengidentifikasi pergerakan mencurigakan pada pejalan kaki atau kendaraan, yang mungkin mengindikasikan aktivitas perdagangan narkoba atau penyelundupan. Dengan demikian, Dejaview memberikan pendekatan preventif, membandingkan situasi saat ini dengan pola kejahatan masa lalu untuk memberikan kesempatan bagi aparat hukum bertindak cepat.
Pengembangan dan Uji Coba
Dalam kemitraan dengan Distrik Seocho di Seoul, ETRI menghabiskan tiga tahun untuk menganalisis data dari 32.656 insiden yang terekam CCTV. Berdasarkan penelitian ini, ETRI mengembangkan Peta Prediksi Kejahatan (Predictive Crime Map/PCM) yang menyoroti wilayah dengan risiko tinggi berdasarkan data historis. Peta ini mengkategorikan insiden kejahatan, kecelakaan lalu lintas, dan kebakaran berdasarkan waktu dan lokasi. Hasil uji menunjukkan tingkat akurasi 82,8% sesuai dengan standar pengujian dari Asosiasi Teknologi Telekomunikasi Korea.
Manfaat Dejaview untuk Keamanan Publik
Dejaview menawarkan solusi praktis untuk pencegahan kejahatan di Korea Selatan. Misalnya, dalam kasus di mana seorang pria terlihat mengikuti seorang wanita di malam hari, CCTV biasa hanya menangkap gambar tanpa memberikan peringatan. Namun, dengan Dejaview, sistem ini akan mendeteksi kejadian serupa yang pernah terjadi di wilayah dan waktu tersebut. Jika pola menunjukkan risiko tinggi, Dejaview akan mengirimkan peringatan kepada polisi untuk mencegah potensi kejahatan.
Kesimpulan
Sistem Dejaview adalah langkah maju dalam meningkatkan keamanan publik dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Dengan kemampuan menganalisis data dan memperkirakan risiko, sistem ini membantu pihak berwenang bertindak lebih cepat dalam mencegah kejahatan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kejahatan dan meningkatkan rasa aman di Korea Selatan.
Sumber utama (bahasa Inggris): KoreaTechToday