Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Namun, penggunaannya memicu tantangan baru, terutama dalam hal etika akademik. Salah satu contoh kasus yang mengundang perhatian adalah gugatan yang diajukan oleh orang tua siswa di sebuah sekolah menengah atas di Massachusetts. Mereka menuduh sekolah bertindak tidak adil dengan menghukum anak mereka karena menggunakan AI dalam tugas sekolah.
Penggunaan AI dalam Tugas Sekolah
Penggunaan teknologi AI oleh siswa untuk menyelesaikan tugas sekolah sudah tidak jarang terjadi. AI sering digunakan untuk membantu menyusun kerangka tulisan atau melakukan riset awal. Namun, kebijakan sekolah terkait penggunaan AI sering kali masih tidak jelas dan tidak merinci batasan yang diperbolehkan. Dalam kasus ini, siswa dihukum dengan pengurangan nilai setelah dianggap curang karena menggunakan AI untuk menyusun tugas sejarah. Meski demikian, orang tua siswa tersebut menyatakan bahwa putra mereka hanya menggunakan AI sebagai alat bantu, sementara penulisan tugas akhir dilakukan secara manual.
Kontroversi Kebijakan AI di Sekolah
Sekolah tersebut memiliki pedoman yang menyebutkan bahwa penggunaan teknologi yang tidak sah selama penilaian bisa dianggap sebagai plagiarisme atau kecurangan. Namun, pedoman tersebut tidak merinci secara jelas tentang penggunaan AI. Beberapa ahli hukum berpendapat bahwa kebijakan ini tidak adil dan tidak transparan, karena teknologi AI yang digunakan siswa untuk riset belum tentu selalu dianggap sebagai kecurangan. Hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi siswa dan orang tua terkait apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak.
Dampak pada Siswa
Pengurangan nilai dan pelarangan siswa untuk bergabung dalam organisasi prestisius seperti National Honor Society (NHS) memiliki dampak serius pada prospek akademis dan karier siswa. Di masa depan, nilai yang lebih rendah dan catatan disiplin ini dapat menghambat peluang mereka masuk ke universitas terkemuka dan berdampak pada kesempatan karier yang lebih luas.
Tantangan Bagi Institusi Pendidikan
Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi sekolah dalam mengelola penggunaan AI. Deteksi AI dalam karya siswa masih menjadi masalah, karena banyak alat deteksi AI yang tidak akurat. Dengan semakin banyaknya siswa yang memanfaatkan teknologi ini, sekolah dihadapkan pada dilema antara memanfaatkan AI sebagai alat pendidikan atau menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk mencegah kecurangan.
Kesimpulan
Penggunaan AI di sekolah adalah fenomena yang tidak dapat dihindari, namun kebijakan terkait harus diperjelas agar tidak menimbulkan ketidakadilan bagi siswa. Dalam kasus ini, kebijakan yang tidak jelas berujung pada perselisihan antara sekolah dan orang tua siswa, menyoroti pentingnya aturan yang lebih transparan dan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap teknologi baru dalam pendidikan.
Sumber utama: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar