Fibrilasi atrium (AFib), sering disebut sebagai pembunuh senyap, adalah gangguan irama jantung yang sering tidak terdeteksi hingga menyebabkan stroke. Mengingat bahayanya, deteksi dini dan pemantauan proaktif menjadi kunci untuk mencegah komplikasi yang serius. Dalam rangka menyambut Hari Stroke Sedunia pada 29 Oktober 2024, Omron Healthcare Indonesia menggarisbawahi pentingnya pemantauan AFib untuk mengurangi risiko stroke. Perangkat inovatif seperti Omron Complete menawarkan solusi praktis untuk pemantauan jantung secara mandiri.
Apa Itu Fibrilasi Atrium (AFib)?
AFib merupakan gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan stroke hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki irama jantung normal. Kondisi ini terjadi ketika sinyal listrik jantung bekerja tidak sinkron, menyebabkan detak jantung yang cepat dan tidak teratur. Gejala AFib sering tidak terasa oleh penderitanya, sehingga sering kali terdeteksi terlambat.
Pentingnya Deteksi Dini
Menurut Tomoaki Watanabe, Direktur Omron Healthcare Indonesia, deteksi dini sangat penting. Dengan pemantauan yang rutin, AFib dapat teridentifikasi lebih awal, sehingga penanganan bisa dilakukan sebelum risiko stroke meningkat. Diagnosis AFib umumnya dilakukan melalui serangkaian tes medis seperti elektrokardiogram (ECG), ekokardiogram, dan pemantauan Holter.
Solusi Pemantauan Jantung: Omron Complete
Omron Complete adalah perangkat yang menggabungkan pemantauan tekanan darah (BP) dan ECG dalam satu alat. Perangkat ini dirancang untuk mendeteksi irama jantung yang tidak teratur, seperti AFib, takikardia, dan bradikardia. Keunggulan utama dari Omron Complete adalah kemampuannya memberikan peringatan real-time dan pengukuran yang akurat. Dengan koneksi ke aplikasi Omron Connect melalui Bluetooth, pengguna dapat menyimpan data dan membagikannya dengan dokter untuk manajemen kesehatan jantung yang lebih baik.
Manfaat Utama Omron Complete:
- Pemantauan ganda (BP dan ECG)
- Deteksi dini kelainan irama jantung
- Terhubung ke aplikasi untuk penyimpanan dan berbagi data
- Peringatan real-time untuk tindakan cepat
Peningkatan Kasus AFib di Indonesia
Menurut data dari WHO, populasi lanjut usia di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 28,68% pada 2045-2050. Dengan bertambahnya usia, risiko mengalami AFib pun meningkat. Dr. Bagus Andi, SpJP, Ketua Pokja Hipertensi PERKI, menyatakan bahwa AFib bertanggung jawab atas sekitar 20% dari semua kasus stroke iskemik. Peningkatan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serta perubahan gaya hidup yang semakin tidak sehat.
Kesimpulan
AFib adalah faktor risiko utama yang meningkatkan kemungkinan stroke secara signifikan. Deteksi dini dan pemantauan teratur adalah kunci untuk mengurangi risiko tersebut. Dengan menggunakan perangkat inovatif seperti Omron Complete, individu dapat memantau kesehatan jantung mereka secara proaktif, mendeteksi tanda-tanda AFib lebih awal, dan mengambil tindakan preventif. Di Hari Stroke Sedunia ini, mari tingkatkan kesadaran akan pentingnya pemantauan kesehatan jantung untuk mencegah stroke.
Sumber utama: Liputan6
-dan-Risiko-Stroke-dengan-Omron-Complete.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar