Kamis, 17 Oktober 2024

Ancaman Aplikasi Berbahaya di Google Play: Cara Menghindarinya

Posted by Iwan Setiawan on Kamis, 17 Oktober 2024

Ancaman Aplikasi Berbahaya di Google Play: Cara Menghindarinya

Selama periode Juni 2023 hingga April 2024, lebih dari 200 aplikasi berbahaya telah didistribusikan melalui Google Play Store. Aplikasi-aplikasi ini telah diunduh sebanyak delapan juta kali oleh pengguna tanpa menyadari potensi bahaya yang mengintai. Hal ini diungkapkan dalam laporan dari tim peneliti ancaman siber di Zscaler, yang menyoroti berbagai jenis malware yang bersembunyi di balik aplikasi yang tampak sah.

Daftar Malware Paling Populer di Google Play

1. Joker (38.2%)

Joker merupakan malware yang dikenal dengan kemampuannya mencuri data pribadi dan pesan SMS. Selain itu, malware ini juga dapat mendaftarkan korban pada layanan premium tanpa sepengetahuan mereka. Ancaman Joker terus berkembang karena sifatnya yang sulit dideteksi.

2. Adware (35.9%)

Adware adalah aplikasi berbahaya yang sering kali muncul dalam bentuk iklan yang mengganggu di layar perangkat. Malware jenis ini dapat menyedot kuota internet dan baterai dengan cepat, sehingga berdampak pada performa perangkat Anda.

3. Facestealer (14.7%)

Facestealer adalah jenis Trojan yang bertujuan untuk mencuri kredensial akun Facebook melalui formulir phishing yang tampak seperti aplikasi media sosial sah. Pengguna sering kali tidak menyadari bahwa informasi mereka telah dicuri hingga terjadi penyalahgunaan.

4. Coper (3.7%)

Coper merupakan malware canggih yang mampu mencuri informasi, mencegat SMS, serta melakukan keylogging dan overlay phishing. Dengan fitur ini, penjahat siber dapat memantau aktivitas korban secara real-time.

5. Harly (1.4%)

Harly adalah trojan yang memaksa pengguna berlangganan layanan premium tanpa sepengetahuan mereka. Biasanya, layanan-layanan ini bersifat berlangganan otomatis sehingga menyebabkan kerugian finansial bagi korban.

6. Anatsa (0.9%)

Anatsa merupakan Trojan perbankan yang menargetkan lebih dari 650 aplikasi bank di seluruh dunia. Malware ini dirancang untuk mencuri informasi perbankan, sehingga dapat menyebabkan kerugian besar bagi korban.

Mengapa Malware di Google Play Tetap Menjadi Ancaman?

Meskipun Google telah menerapkan berbagai mekanisme keamanan untuk mendeteksi aplikasi berbahaya, para penjahat siber terus menemukan celah keamanan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah ‘versioning’, di mana penyerang menyisipkan malware melalui pembaruan aplikasi atau server yang dikendalikan oleh mereka. Dengan cara ini, aplikasi yang awalnya tampak aman, tiba-tiba menjadi berbahaya setelah pembaruan tertentu.

Cara Menghindari Aplikasi Berbahaya di Google Play

Untuk melindungi diri dari aplikasi berbahaya, pengguna disarankan untuk:

1. Membaca Ulasan Aplikasi

Selalu periksa ulasan pengguna lain sebelum mengunduh aplikasi. Ulasan negatif atau komentar yang menyebutkan adanya iklan berlebihan atau akses yang mencurigakan dapat menjadi tanda bahaya.

2. Memeriksa Izin Aplikasi

Periksa izin yang diminta oleh aplikasi. Jika aplikasi meminta akses yang tidak sesuai dengan fungsinya, seperti permintaan untuk mengakses kontak atau lokasi, lebih baik batalkan instalasi.

3. Memperbarui Perangkat dan Aplikasi

Selalu pastikan perangkat Anda menjalankan versi terbaru dari sistem operasi Android dan aplikasi yang Anda gunakan. Pembaruan ini sering kali berisi perbaikan keamanan yang dapat melindungi Anda dari ancaman terbaru.

Kesimpulan

Ancaman aplikasi berbahaya di Google Play Store terus berkembang seiring dengan peningkatan kreativitas para penjahat siber. Pengguna harus tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan perangkat mereka dengan selalu memeriksa aplikasi sebelum mengunduh, serta menghindari instalasi dari sumber yang tidak terpercaya. Kesadaran dan kehati-hatian adalah kunci untuk menghindari risiko ancaman siber.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi data pribadi dan keamanan finansial dari aplikasi berbahaya yang beredar di Google Play Store.

Sumber utama: Liputan6

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar